Simpang Kesawan

Simpang Jalan Kesawan (Jln.M.T Haryono, Jln.Pemuda)

Type: Real Photo Postcard.
Publisher: Meijsters Fotohandel, Medan.

Size: 3.5 X 5.5" (9 X 14cm).
Year: 1930's.

Pengolahan Karet

Pengolahan Karet

Title: Para rubber
Publisher: Sumatra O.K, Medan.
Photographer: Charles.J.Kleingrothe.
Size: 3.5 X 5.5" (9 X 14cm).
Year: 1920's.

Perkebunan Baru

Perkebunan Baru

Title: Het afbranden van het gekapt oerbosch
Publisher: Sumatra O.K, Medan.
Photographer: Charles.J.Kleingrothe.
Size: 3.5 X 5.5" (9 X 14cm).
Year: 1920's.

Panen Kopi

Panen Kopi

Title: Koffie Oogst.
Publisher: Sumatra O.K, Medan.
Photographer: Charles.J.Kleingrothe.
Size: 3.5 X 5.5" (9 X 14cm).
Year: 1920's.

Medan Hotel

Medan Hotel, Esplanade.

Title: Medan Hotel
Publisher: Asahi, Medan.
Size: 3.5 X 5.5" (9 X 14cm).
Year: 1920's.

Chineesche Straat

Chineesche straat, Medan

Title: Chineesche Straat
Publisher: H.Ernst & Co,Bindjei Langkat
Photographer: Heinrich Ernst
Size: 3.5 X 5.5" (9 X 14cm).
Year: 1920's.

Tukang Kayu

Tukang Kayu

Title: planken zager in het oerbosch
Publisher: Sumatra O.K, Medan.
Photographer: Charles.J.Kleingrothe.
Size: 3.5 X 5.5" (9 X 14cm).
Year: 1920's.

Membuat Jalan

Membuat Jalan baru

Title: Het maken van een Niuewen weg.
Publisher: Sumatra O.K, Medan.

Photographer: Charles.J.Kleingrothe.
Size: 3.5 X 5.5" (9 X 14cm).

Year: 1920's.

Berburu Gajah

Berburu Gajah, Serdang.

 

Title: Oliefanten jacht
Publisher: Sumatra O.K, Medan.

Photographer: Charles.J.Kleingrothe.
Size: 3.5 X 5.5" (9 X 14cm).

Year: 1920's.

Hotel de Boer

Hotel de Boer, Medan

Title: Hotel de Boer.
Publisher: R.Takami, Hindoestraat 7 Medan.
Size: 3.5 X 5.5" (9 X 14cm).

Year: 1930's.

Monumen Tamiang

Monumen Tamiang di Esplanade (Lap.Merdeka).

Title: Tamiang Monument.
Publisher: Deli Courant, Medan.
Size: 3.5 X 5.5" (9 X 14cm).
Year: 1920's.

Istana Amaliun

Istana Tengku Besar-Amaliun.

Title: Huis van den Toengkoe Besar.
Publisher: Deli Courant, Medan.
Size: 3.5 X 5.5" (9 X 14cm).
Year: 1920's.

Rumah Residen

Rumah Residen Sumatra timur (Residentie van Sumatra Oostkust) 

Title: Gouvernements Huis
Publisher: Deli Courant, Medan.

Size: 3.5 X 5.5" (9 X 14cm).
Year: 1920's.

Chinese Gate

Chinese Gate, Parkstraat (Kebon Bunga).

Type: Real Photo Postcard.
Publisher: Unknown, Kodak.

Size: 3.5 X 5.5" (9 X 14cm).
Year: 1930's.

Menara Tirtanadi

Menara air yang juga salah satu ikon kota Medan ini dibangun oleh N.V Waterleiding Maatschappij (Water company) "Ajer Beresih", di tahun 1908. Perusahaan air ini didirikan pada tahun 1905, untuk menjawab dan menyuplai kebutuhan air bersih penduduk kota saat itu. Namun tidak semua penduduk pribumi saat itu memakai jasa perusahaan ini, sebagian penduduk lebih memilih untuk membuat Sumur. Sampai era tahun 1980-an, masih banyak ditemui rumah-rumah di Medan yang punya sumur sendiri untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Menara ini berada di Jalan Sisingamangaraja, di persimpangan Jalan Pandu. Dalam bahasa sehari-hari kita mengenal kata 'ledeng' kata ini ialah plesetan dari 'leiding' (pipe).

Type: Real Photo Postcard.
Publisher: Unknown, Kodak.
Size: 3.5 X 5.5" (9 X 14cm).
Year: 1930's.

Mesjid Al-Mansun

Mesjid Raya, Medan.

Type: Real Photo Postcard.
Publisher: Meijsters Fotohandel, Medan.

Size: 3.5 X 5.5" (9 X 14cm).
Year: 1930's.

Istana Tanjung Pura

Kesultanan Langkat merupakan kerajaan Melayu yang dahulu memerintah di wilayah Kabupaten Langkat, Sumatra Utara. Sampai dengan awal abad ke 19, kesultanan ini masih berada di bawah kuasa kesultanan Aceh (Sultan Iskandar Muda). Menurunnya kekuatan kesultanan Aceh yang berperang dengan Belanda dipergunakan oleh Raja Langkat untuk menjadikan Langkat sebagai daerah yang merdeka. Pada tahun 1869 Langkat menandatangani perjanjian dengan Belanda dan Raja Langkat diakui sebagai Sultan pada tahun 1877. Sewaktu masa kolonial dulu, ada beberapa komoditi yang menghasilkan pemasukan bagi kesultanan Langkat antara lain yaitu: Karet, Kelapa sawit, Kopi dan Minyak bumi.


Perkebunan orang Eropa tidak hanya berada di sekitar Deli tepatnya sekitar kota Medan, mereka juga merambah ke daerah Sumatra timur lainnya termasuk daerah Langkat, Serdang, Pematang Siantar dan daerah lainnya. Pada periode tahun 1920-30an permintaan untuk komoditi industri karet dan minyak meningkat, hal ini mengakibatkan naiknya (booming) harga karet dan minyak saat itu. Naiknya kedua komoditi tersebut, otomatis memberikan pendapatan tambahan bagi kesultanan Langkat yang memegang konsesi tanah (kontrak) dengan perkebunan milik orang Eropa.


Kilang minyak di Pangkalan Brandan menjadi salah satu penyumbang terbesar untuk pemasukan bagi Sultan Langkat. Kilang minyak di Brandan ditemukan oleh Aeilko Jans Zijklert, seorang kerani perkebunan tembakau di Jawa timur. Setelah melakukan survey dalam perjalanannya berkeliling di Sumatra timur, akhirnya ia menemukan sumber minyak di Telaga Said dan kemudian ia pun mengajukan permohonan ijin eksplorasi kepada Sultan Langkat. Seiring waktu dibentuklah Royal Dutch Company, yang kemudian menjadi cikal bakal dari salah satu perusahaan eksplorasi minyak ,Shell company.

Type: Real Photo Postcard.
Publisher: Unknown, Kodak.
Size: 3.5 X 5.5" (9 X 14cm).
Year: 1930's.

Balai Kota 2

Balai Kota, Medan.

Title: Raad Huis.
Publisher: Deli Courant, Medan.
Cancellation: Unused.
Size: 3.5 X 5.5" (9 X 14cm).
Year: 1920's.

List Firma di Medan

Seperti kota-kota kolonial lain yang baru berkembang, kota Medan juga menjadi tujuan beberapa firma/perusahaan untuk membuka cabang usahanya. Beberapa firma asing dan lokal mencoba untuk mengisi peluang usaha dengan menawarkan berbagai layanan dan spesialisasinya masing-masing. Nama-nama seperti Velodrome, KPM, Harrison & Crosfield, Deli Courant, Varekamp & Co, Hotel de Boer, Henemman & Co. ialah sebagian dari firma yang cukup popular saat itu. Berikut list dari firma-firma yang ada di kota Medan pada era kolonial (periode 1910's - 1940's).

Balai Kota

Balai Kota (Town hall)

Type: Real Photo Postcard.
Publisher: Unknown, Kodak.
Size: 3.5 X 5.5" (9 X 14cm).
Year: 1930's.

Lonsum

Pada akhir abad ke 19, daerah Kesawan yang tadinya hanya berupa kampung biasa lambat laun telah berubah menjadi distrik komersial dan ekonomi di kota Medan. Jalan Kesawan diramaikan dengan berdirinya beberapa kantor perusahaan dagang, toko/kedai, bank dan restoran. Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan yg cukup terkenal ialah bekas kantor Perkebunan karet Harrisons & Crosfield atau yg saat ini dikenal dgn Gedung Lonsum. Gedung tersebut berada di ujung jalan Kesawan.

Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909, bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana (Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah Perusahaan perkebunan karet British "Harrisons & Crosfield" company. Harrisons & Crosfield (H&C) didirikan oleh Trio Daniel Harrison, Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi. Pada akhir abad ke 19 sebelum melonjaknya harga karet semasa Perang Dunia kedua, H&C mulai tertarik untuk melakukan investasi usaha perkebunan karet dan mengoperasikan beberapa perkebunan di Malaysia, Srilangka, Sumatra, Papua dan India Selatan.

Nama Jalan di Medan

List Nama-nama Jalan di Kota Medan era 1920 s/d 1940's
A
Achterweg - Peringgan
Adindaweg - Erna Nasution
Adolfstraat - Chintow
Amaliastraat - Sun Yat Sen
Adreaeweg - Getah
Arnhemiastraat - Pantjur Batu
Avroslaan - Wahidin

Kesawan 2

Jalan Kesawan.

Type: Real Photo Postcard.
Publisher: R.Takami, Hindustraat 7. Medan.
Size: 3.5 X 5.5" (9 X 14cm).

Year: 1930's.

Kantor Pos

Kantor Pos Besar.

Type: Real Photo Postcard.
Publisher: Unknown, Kodak.
Size: 3.5 X 5.5" (9 X 14cm).

Year: 1930's.

Javasche Bank

Gedung Javasche bank di Medan dirancang oleh Firma arsitek "Fermont-Cuypers" yang merupakan gabungan dari dua firma konsultan arsitek, Ed. Cuypers(Amsterdam) dan Hulswit & Fermont(Weltevreden). Kebanyakannya bangunan Javasche bank dirancang oleh biro konsultan arsitek ini dan mereka  sudah menjadi langganan dari Javasche bank.

Type: Real Photo Postcard.
Publisher: Unknown, Kodak.
Size: 3.5 X 5.5" (9 X 14cm).

Year: 1930's.

Grand Hotel

Grand hotel dibangun pada tahun 1887 dan hotel tertua di Medan .  Pada masa kolonial, saat hari besar(off day) tiba para tuan kebun datang ke kota untuk berplesir dan berpesta. Selain hotel de Boer, hotel ini  juga merupakan tempat favorit para tuan kebun menginap. Seperti dikisahkan oleh D.A Buiskool, Hotel ini mempunyai 62 kamar, ruang billiard, aula makan malam dan setiap kamar mempunyai beranda. Untuk kenyamanan tamu, tiap tempat tidurnya dipasangi kelambu (musquito net) untuk menghindari ganasnya nyamuk tropis.

Type: Real Photo Postcard.
Publisher: Unknown, Kodak.
Size: 3.5 X 5.5" (9 X 14cm).

Year: 1930's.

Titi Gantung

Titi Gantung(Viaduct), Stasiun Medan.

Type: Real Photo Postcard.
Publisher: Unknown, Kodak.
Size: 3.5 X 5.5" (9 X 14cm).

Year: 1930's.

Kesawan

Kesawan merupakan jalan tertua di kota Medan dan juga salah satu pusat komersial di era kolonial. Di area ini banyak terdapat kantor dagang, toko, bank dan usaha  komersial lainnya. Sebab itu jalan Kesawan selalu ramai dikunjungi orang, delman (sado), gerobak barang dan mobil lalu-lalang setiap saat. Seperti umumnya ciri kawasan pecinan, di jalan ini banyak dibangun rumah toko (ruko) dua lantai. Lantai bawah untuk tempat usaha dan  bagian atas sebagai rumah tinggal. Kesawan ialah ikon dalam sejarah kota Medan, ditambah lagi di jalan itu tinggal "Majoor der Chinezen" sekaligus tycoon yg terkenal dermawan, Tjong A Fie.

Type: Real Photo Postcard.
Publisher: Unknown, Kodak.
Size: 3.5 X 5.5" (9 X 14cm).

Year: 1930's.

Mesjid Raya

Mesjid Raya atau Mesjid Al-Mansun dibangun pada tahun 1906 atas prakarsa Sultan Deli, Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah. Mesjid ini dirancang oleh dua arsitek Belanda Klingenberg and Adolf J. Dingemans dan selesai pada tahun 1909. Kabarnya pembangunan mesjid ini menghabiskan dana 1 juta gulden dan didanai oleh Sultan Deli juga Deli Maatschappij (Deli Company) dan milyuner dermawan Tjong A Fie.

Type: Real Photo Postcard.
Publisher: Unknown, Kodak.
Size: 3.5 X 5.5" (9 X 14cm).

Year: 1930's.